Strategi Optimalisasi Kinerja LSP dalam Mendukung Sertifikasi Kompetensi
Di tengah tuntutan dunia kerja yang semakin kompetitif, pengakuan terhadap kompetensi seseorang tidak lagi cukup hanya dari pengalaman atau pendidikan formal semata. Dunia industri kini menuntut bukti nyata bahwa seseorang benar-benar kompeten dalam bidangnya.
Namun, tidak semua LSP berjalan optimal. Masih ditemukan berbagai tantangan seperti kurangnya asesor kompeten, keterbatasan sarana uji kompetensi, hingga belum terintegrasinya sistem sertifikasi dengan kebutuhan industri. Tanpa strategi yang tepat, peran LSP bisa kehilangan relevansi dalam ekosistem ketenagakerjaan dan pendidikan vokasi. Oleh karena itu, optimalisasi kinerja LSP menjadi isu yang sangat penting untuk diangkat.
Desire (Keinginan)
·
Peningkatan kualitas tenaga kerja
nasional melalui pengakuan kompetensi yang objektif dan kredibel.
Strategi yang dapat diterapkan antara lain:
·
Digitalisasi proses sertifikasi
untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
·
Pemutakhiran skema sertifikasi
secara berkala agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan tren
pekerjaan.
· Peningkatan fasilitas Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk menjamin kualitas proses uji kompetensi.
Saatnya para pemangku kepentingan—pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan—bersinergi untuk mendorong LSP menjadi lembaga yang benar-benar berdaya guna. Mulailah dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja LSP yang ada, susun rencana pengembangan berbasis kebutuhan industri, dan dukung implementasinya melalui regulasi dan pendanaan yang tepat sasaran.
0 Comments